Kamis, 21 November 2013
Filosofi Catur
Sejauh mana kamu memperhatikan permainan catur? Apa kamu
hanya memperhatikan sebatas dua orang yang duduk berhadapan, saling menopang dagu, berpikir keras untuk
menentukan langkah benar selanjutnya?
Sebenarnya kalau kita ubah sudut pandang kita, kita bisa temukan
bahwa dalam permainan catur bukan hanya tentang berpikir
cermat tentang pengambilan langkah, kesabaran, dsb. Tetapi
tentang pengorbanan, dan pertahanan.
Seorang prajurit, entah itu bidak, benteng, menteri, kuda, bahkan
ratu sekalipun, rela mengorbankan dirinya meski harus tewas di
tangan musuh demi keselamatan raja, demi hasil akhir yang
mereka inginkan, yaitu kemenangan
Kita rela berkorban kuda, asal bisa menghabisi menteri. Kita
korbankan menteri agar bisa merebut ratu. Kita relakan si
benteng, asal bisa menskak mat raja, dan seterusnya.
Begitu juga dengan kita, manusia. Kita juga rela berkorban demi
mendapatkan yang kita inginkan. Kita berjuang habis-habisan
demi mempertahankan apa yang berharga bagi kita.
Dan pada akhirnya, kita mengerti bahwa sesuatu yang berharga
akan tetap terjaga jika dipertahankan dengan sebaik-baiknya, dan
untuk dapat menerima, kita harus memberi terlebih dahulu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar